PEKANBARU, LIPO - Ada pemandangan yang berbeda di simpang tabek gadang pada Selasa (26/03/24) sore.
Belasan orang menggunakan scarf berwarna hijau membawakan takjil untuk pengendara dan masyarakat kurang mampu. Pembagian itu berlangsung pada waktu menjelang berbuka puasa.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau (BEM FAPERTA UNRI) bersama Dompet Dhuafa Volunter Riau.
Dengan mengusung tema “Gerakan Semarak Ramadhan Berbagi Takjil Ecogreen”, mereka membungkus takjil dengan dengan menggunakan bahan ramah lingkungan.
Menurut Gubernur Mahasiswa Faperta UNRI, Brian Bima Sanda, kegiatan ini dilaksanakan karena kesadaran terhadap lingkungan.
“Karena sebelumnya di Faperta, kita banyak melihat dan sampah-sampah yang ada dan banyak yang tak bisa di daur ulang. Jadi kami adakan juga, konsep berbagi dengan kemasan ramah lingkungan dan dapat di daur ulang,” jelas Brian.
Brian mengatakan, jika biasanya pembagian takjil menggunakan plastik, kali ini mereka gunakan besek berbahan bambu dan paper food.
Menurutnya, sampah telah menjadi permasalahan setiap kota di Indonesia, tak terkecuali Pekanbaru. Kehadiran sampah terutama plastik dan berbagai jenis lainnya yang tak dapat didaur ulang akan menimbulkan banyak kerugian.
Dengan hadirnya konsep ecogreen diharapkan masyarakat dapat beralih menggunakan produk yang berbasis lingkungan, yang dapat diolah.
Selain itu kata Brian, berbagi takjil ini juga bentuk saling berbagi antar sesama.
“Jangankan untuk makan sehari-hari bahkan untuk berbuka puasa saja masih bingung. Harapannya dengan kegiatan ini kita dapat menambah kebaikan dan dapat membantu orang yang kurang mampu,” tutup Gubernur Mahasiswa Faperta Unri ini.
Koordinator Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Riau, Nurul Mahfira Tunisa juga mengatakan, kegiatan ini selaras dengan kampanye Green Ramadan yang diusung DDV Riau. Dengan memanfaatkan momen berbagi sekaligus peduli akan lingkungan, tercetuslah kegiatan takjil ecogreen.
“Wadah takjil itu tidak bisa lepas dari plastik-plastik, kami ingin ber campaign bahwasannya takjil itu bisa dibagi secara ramah lingkungan. Salah satunya eco takjil ini,” jelasnya.
Dengan kegiatan ini, dirinya berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kondisi bumi yang semakin memburuk. Selain itu, dirinya juga mengajak masyarakat agar mengurangi penggunaan sampah plastik, terutama pada bulan ramadhan ini.
Salah satu pengendara yang mendapatkan takjil, Adil, mengaku kaget saat menerima takjil tersebut. Bukan tanpa sebab, biasanya ia menerima takjil gratis dengan balutan kantong plastik, tetapi kali ini dia malah mendapatkan kemasan berwarna coklat itu jadi penutup takjilnya.
Adil mengaku senang dengan kegiatan ini, selain menjadi pengingat bagi dirinya dan masyarakat akan peduli lingkungan. Kegiatan ini juga jadi bukti nyata adanya solusi lain dari penggunaan plastik.
“Semoga aja kedepannya kita jadi makin sadar,” tutupnya.*****
GoogleNews
